Yunus 2:7
Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Mungkin diantara kita pernah merasakan melarikan diri dari persoalan hidup yang harus dihadapi, atau juga mengalami depresi dengan pekerjaan yang harus kita hadapi. Namun, kita harus belajar bahwa Tuhan mau kita melakukan sesuatu atau mengahadapi persoalan kita, bukan melarikan diri dari persoalan kita. Ketika Yunus mencoba melarikan diri dari tugas yang diberikan Tuhan kepadanya untuk pergi ke Niniwe, tentu saja Yunus tidak bisa. Badai besar, ikan besar, lalu di dalam perut ikan, membuat Yunus diperhadapkan dengan perbuatannya melarikan diri. Kita bisa melihat kisah selanjutnya dari Yunus. Tetapi dari kisah Yunus ini, kita dihibur bahwa Allah tidak pernah membiarkan Yunus, walapun ia sangan keras kepala. Allah masih menjawab doa-doa Yunus dalam kepasrahannya dan dengan kemurahanNya, Allah memulihkan kembali sang hamba, dan Allah juga sanggup melakukannya kepada kita.

Perkara apa yang membuat kita ingin melarikan diri dalam hidup Ini? dan belajar dari Yunus kita diajak untuk mempercayakan segala pergumulan hidup kepada Allah. Yunus dalam pertobatannya di dalam perut ikan, marasakan Allah menjawab doa-doa yang menjadi pergumulannya. Ini menjadi pelajaran bahwa Allah ingin kita tidak melarikan diri dari segala persoalan hidup, tetapi Allah ingin kita mengahadapinya bersama-sama dengan Allah. Allah ingin setiap persoalan yang kita hadapai semakin membentuk kita untuk mengerti rencana Allah, dan memiliki karakter yang senantiasa mengandalkan Allah, supaya kita bisa melihat rencana besar Allah di dalam hidup kita.