Renungan Harian Jumat, 07 Juli 2023

Bacaan Pagi:Bacaan Sore:
1 Raja-raja 6:65Markus 10:32-34
Yeheskiel 20:17
"Tetapi Aku merasa sayang melihat mereka, sehingga Aku tidak membinasakannya dan tidak menghabisinya di padang gurun."

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Satu hal yang tidak bisa Allah sembunyikan dari sifatnya adalah KasihNya. Pemilihan Allah kepada bangsa Israel sebagai bangsa pilihanNya, yang inisiatifNya sendiri yang membawa bangsa itu ke tanah Kanaan yang penuh susu dan madu, tetapi bangsa itu tidak setia kepaNya. Nats firman ini sebagaimana di saksikan oleh nabi Yehezkiel kala bangsa Israel berada dalam pembuangan Babel. Menga mereka ( bangsa Israel) jatuh ke dalam pembuangan Babel ? Karena ketidaksetiaan mereka kepada Allah sehingga Allah mengizinkan terbuang ke Babel agar bangsa itu mengetahui dosa mereka dan agar mereka kembali kepada Allah.
Di pembuangan Babel, mereka mengalami penderitaan.Mereaka tidak bisa menikmati hasil keringat mereka sepenuhnya. Mereka harus membayar pajak yang tinggi sebagai upeti ke raja Babel, mereka menjadi budak, yang tidak bebas melakukan aktifitasnya. Setelah mereka mengalami penderitaan yaitu menjadi budak dan kerja rodi, Allah tetap memperhatikan mereka. Melalui nabi Yehezkiel , Allah berfirman bahwa bangsa itu tidak akan dipunahkanNya semasa di padang gurun. Akhirnya Allah membiarkan bangsa itu kembali ke Yerusalem dengan memakai raja Persia yakni raja Koresh setelah mengalami penderitaan selama 40 tahun di pembuangan Babel.
Nats firman Tuhan ini juga menjadi suatu peringatan bagi kita sekarang. Seringkali Allah marah karena tindak laku manusia yang tidak benar dan tidak berkenaan di hadapan Allah. Kita seringkali berbalik dari Allah dan mengandalkan kekuatan dan pikiran kita dalam menjalani hidup ini. Jangan tunggu Allah murka, kita diingatkan agar berbalik kepada jalan yang ditunjukkan Allah.. Sekalipun Allah kita penyayang adan pengasih, ada kalanya Allah mendatangkan murkaNya sama seperti keda bangsa Israel yang Ia biarkan jatuh ke tangan bangsa Babel. Mari kita menyelidiki hati kita dalam setiap langkahhidup kita agar Allah tidak mendatangkan murkaNya. Allah masih mengasihi manusia. Selagi Allah masih member kesempatan bagi kta (selama kita masih bernafas), mari kita mengenal Allah dengan benar. Sebab ketika kita sudah mempatan bagi kta (selama kita masih bernafas), mari kita mengenal Allah dengan benar. Sebab ketika kita sudah mengakhiri hidup kita di dunia ini kita akan masuk dalam penghakiman Allah. Kita akan di hakimi sesuai dengan perbuatan kita selama berada di dunia. Allah selalu meyertaimu! Amin.