Renungan Harian Sabtu, 29 Juli 2023

Bacaan Pagi:Bacaan Sore:
Markus 4:35-41Roma 12:1-8
Pengkhotbah 7:2
"Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya."

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Selama di bumi ini manusia diberi Tuhan kebebasan mau pergi kemana dan melakukan apa, tetapi hidup manusia harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan kelak, kebebasan yang diberikan Tuhan itu bukanlah kebebasan yang absolut yang hanya menuruti keinginan manusia itu sendiri. Karena manusia akan dituntut Allah pertanggungjawaban hidupnya kepada Tuhan maka Salomo mengingatkan manusia dalam nats agar manusia jangan salah memilih dalam kehidupan ini, karena hidup itu pilihan dan manusia itu menentukan kemanakah pilihan hidupnya ditujukan, sebab bila salah menentukan pilihannya dalam hidupnya maka akan berdampak kepada dirinya sendiri juga. Maka Salomo menyarankan manusia lebih baik pergi ke rumah duka dari pada ke rumah pesta.

Apa yang hendak disarankan Salomo melalui perkataan ini. Jika kita simak baikbaik kita akan mendapat makna yang amat dalam. Dikatakan di rumah dukalah kesudahan setiap manusia, maksudnya bahwa manusia pasti akan menghadapi kematian sama seperti orang mati yang disemayamkan di rumah duka tersebut. Dengan pergi ke rumah duka maka manusia itu akan sadar bahwa dirinya juga akan mengalami kematian. Oleh karena itu waktu yang diberikan Tuhan bagi kita hendaklah dipergunakan sebaikbaiknya untuk mengerjakan pekerjaan yang baik, sebab dimasa hidup inilah kesempatan manusia untuk dapat berbuat baik untuk menyenangkan hati Tuhan. Dengan menyadari bahwa kita juga akan mati seperti orang mati tersebut maka akan ditumbuhkan juga rasa takut dan tunduk serta taat kepada Tuhan. Sebagai orang yang takut dan taat kepada Tuhan maka kita kelak akan memperoleh upah kehidupan yang kekal.

Jika kita pergi ke rumah pesta, sesaat kita akan bersukacita, dan merasakan yang enak dan nikmat, tetapi sukacita yang kita rasakan di rumah pesta tersebut tidak memiliki makna dalam kehidupan kita, justru akan membuat kesusahan bagi diri kita karena karena tidak memberi pengajaran hidup yang bermakna kepada diri kita. Untuk itu melalui nas ini kita mau diajari agar jangan salah menentukan pilihan dalam hidup kita sebab hidup ini adalah piihan. Jika kita memilih yang dapat menumbuhkan kesadaran agar lebih mendekatkan diri kepada Tuhan itulah yang berguna. Jika kita memilih hidup sukcita sesaat yang menyenangkan sesaat tapi akhirnya menyebabkan penderitaan dalam hidup kita. Sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus hendaknya kita tahu menentukan pilihan hidup kita sekalipun sakit menderita karena nama Yesus tetapi kita memperoleh upah yang besar di kerajaan Allah yaitu kehidupan yang kekal. Amin!