Renungan Harian Sabtu, 02 September 2023

Bacaan Pagi:Bacaan Sore:
Yeremia 21-13Markus 10:17-27
Mazmur 107:21
"Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia."

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Seorang anak, berdialog dengan temannya,” aku bersyukur banget loh, karena PR kemarin bisa aku selesaikan semalam”, enteng temannya merespon, “cuma begitu saja pakai bersyukur, itu sih memang tugas kita, harus kita kerjakan!” ????
Tidak ada seorang pun yang ingin hidup dalam tekanan pun penderitaan, entah itu karena tugas-tugas, terpuruk secara ekonomi, nasib buruk, sakit, dan sebagainya. Berbagai tekanan, penderitaan dan kesulitan hidup seharusnya mendorong manusia untuk mengevaluasi dirinya. Dengan begitu, kita lebih mampu memahami makna kehidupan dan bersyukur ketika kita bisa melewati tekanan, penderitaan dan pergumulan yang kita hadapi.
Hal seperti itulah yang dialami bangsa Israel dalam perjalanan mereka mengikut Tuhan. Mereka sering kali hidup tidak taat kepada Tuhan. Secara sengaja mereka melawan Tuhan dengan cara melanggar perintah Allah dan hidup dalam dosa. Akibatnya, Tuhan bukan hanya menegur mereka, tetapi juga mendatangkan kesusahan dan penderitaan yang menimpa kehidupan umat-Nya. Tujuannya supaya mereka bisa mengoreksi diri dan bertobat di hadapan Tuhan. Ketika mereka menyadari dan mengakui kesalahan, maka Tuhan mengampuni mereka. Saat mereka berseru kepada Tuhan dan kembali bersandar kepada-Nya, hati Tuhan tergerak untuk menyelamatkan mereka. Karena itu, Ia melepaskan mereka dari belenggu dosa dan menyembuhkan umat-Nya. Sungguh, Dia Allah yang penuh kasih dan kebaikan.
Berapa kali kita melawan Allah dan jatuh lagi ke dalam dosa? Baik yang kita sengaja maupun tidak sengaja, melakukan perbuatan atau perkataan yang melukai sesama dan melukai hati Tuhan? Berapa kali pun kita jatuh, sebanyak itu pula Tuhan mau mengampuni, menyucikan, dan menyelamatkan kita; asal kita mau mengakui kesalahan, meminta ampun, dan berjuang untuk hidup dalam kebenaran.
Sungguh besar anugerah dan kebaikan Tuhan kepada kita! Tidak pernah diperhitungkanNya kesalahan kesalahan kita. Marilah kita yang telah ditebus dan diselamatkan-Nya senantiasa hidup dalam kebenaran dan bersaksi akan kebaikan-Nya, sebagai ungkapan syukur kita atas anugerah-Nya.
Mari kita ceritakan kebaikan Tuhan kepada orang-orang sekitar kita agar mereka yang mendengar dan melihat hidup kita pun merasakan kebaikan-Nya dan ikut memuliakan-Nya.