Renungan Harian Rabu, 29 November 2023

Bacaan Pagi:Bacaan Sore:
Yesaya 59:15b-21Kisah Para Rasul 5:27-42
Penghotbah 7:7
"Sungguh, pemerasan membodohkan orang berhikmat, dan uang suap merusakkan hati."

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Beberapa orang merasa berbahagia ketika berada di tempat kerja yang orang sering katakan sebagai tempat basah. Istilah tempat basah ini mau menggambarkan bahwa lingkungan pekerjaan itu sangat mundah untuk mendapatkan uang, karena ada transaksi uang suap untuk memperlancar suatu pekerjaan, biasanya dalam bidang perijinan. Dan ketika uang suap itu terjadi, maka artinya pasti ada penyimpangan prosedur dalam pekerjaan itu. Semua yang dilakukan untuk tujuan mempermudah meskipun dengan cara yang tidak sesuai. Yang memberikan uang suap merasa di untungkan karena cepat selesai dan yang menerima uang suap juga mendapat keuntungan, karena mendapatkan uang. Firman Tuhan hari ini dimulai dengan dasar, bahwa nama baik lebih penting daripada minyak yang mahal dan kematian lebih baik dari pada hari kelahiran. Sebagai orang percaya, panggilan kita tidak hanya bagaimana memulai suatu pekerjaan, tetapi juga bagaimana kita mengakhiri pekerjaan yang kita kerjakan dengan meninggalkan nama baik. Pemikiran ini di dasari bahwa pada akhirnya setiap orang akan mengalami kematian, sampai pada penghakiman di hadapan Tuhan kita. Pikirkanlah juga warisan apa yang akan kita tinggal kepada keturunan kita, kekayaan atau nama baik, yang pada akhirnya nama Tuhan akan dimuliakan melalui pekerjaan kita ketika kita menolak suap dan tetap berpegang kepada kebenaran firman Tuhan.