Drama Musikal

Panitia Tahun Profesionalisme dalam Penatalayanan, Ulang Tahun HKBP Jatinegara ke-64, dan Pesta Gotilon mempersembahkan:

Garam Yang Tak Asin

Sebuah Drama Musikal karya JORD Napitupulu berdasarkan Filipi 2:12

Script/naskah ini tidak hanya mengandung cerita yang menarik, melainkan juga mengandung lagu-lagu baru yang diciptakan khusus untuk Drama Musikal ini.

Berdasarkan keputusan Panitia Tahun Profesionalisme dalam Penatalayanan HKBP Jatinegara dan sesuai dengan Warta Jemaat hari Minggu, 30 Juli 2023, maka

Drama Musikal “Garam Yang Tak Asin”
secara resmi DIBATALKAN.

Saat ini, panitia tahun Profesionalisme dalam Penatalayanan HKBP Jatinegara tengah mempersiapkan Drama Musikal yang akan dipertontonkan untuk kalangan umum. Kami mengundang anda untuk bergabung dalam drama ini dan mengisi peran yang tersedia, melalui casting yang akan dilaksanakan mulai hari Senin, 5 Juni 2023 pukul 19:00 WIB di Gedung Serbaguna HKBP Jatinegara lantai 2.

Adapun peran yang ada antara lain:

  • Agam Bungaran (Agam)
    Digambarkan sebagai laki-laki berusia 44 tahun.
    Sifat: egois, memikirkan diri sendiri, tidak peduli dengan orang lain.
  • Sere Lamria (Ria)
    Digambarkan sebagai perempuan berusia 41 tahun.
    Sifat: agak lembut, namun tidak peduli dengan orang lain, mementingkan ego pribadi.
  • Sada Gabe Halomoan (Sada)
    Digambarkan sebagai laki-laki berusia 18 tahun.
    Sifat: tidak peduli dengan orang lain, mementingkan ego pribadi.
  • Saulina Dua Nauli (Dua)
    Digambarkan sebagai perempuan berusia 17 tahun.
    Sifat: tidak peduli dengan orang lain, mementingkan ego pribadi.
  • Tolu Hasiholan Margaret (Tolu) – Kecil
    Digambarkan sebagai perempuan berusia 11 tahun.
    Sifat: baik, ramah, peduli dengan teman-temannya.
  • Tolu Hasiholan Margaret (Tolu) – Besar
    Digambarkan sebagai perempuan berusia 17 tahun.
    Sifat: baik, ramah, kurang peduli dengan orang di sekitarnya (karena lingkungan keluarga).
  • Rodearma Anggi (Arma)
    Digambarkan sebagai perempuan berusia 39 tahun.
    Sifat: baik, peduli dengan keluarga.
  • Bistok
    Digambarkan sebagai laki-laki berusia 42 tahun.
    Sifat: periang namun emosian.
  • Burhan
    Digambarkan sebagai laki-laki berusia 42 tahun.
    Sifat: periang namun emosian.
  • Sorta
    Digambarkan sebagai perempuan berusia 11 tahun.
    Sifat: baik, suka bermain.
  • Monang (Kecil)
    Digambarkan sebagai laki-laki berusia 11 tahun.
    Sifat: baik, suka bermain.
  • Monang (Dewasa)
    Digambarkan sebagai laki-laki berusia 17 tahun.
    Sifat: baik, romantis, agak emosian.
  • Pacar Sada
    Digambarkan sebagai perempuan berusia 22 tahun.
    (Berpacaran dengan Sada 6 tahun setelah cerita awal)
    Sifat: cukup materialistis, manja.
  • dr. Theo De Fretes
    Digambarkan sebagai laki-laki berusia 35 tahun.
  • Pendeta
  • Pengemis Cilik 1
  • Pengemis Cilik 2
  • Pedagang Warung
    Digambarkan sebagai laki-laki berusia 47 tahun.
  • Teman dari Ria 1
    Digambarkan sebagai perempuan seusia Ria.
  • Teman dari Ria 2
    Digambarkan sebagai perempuan seusia Ria.

Selain itu, diperlukan juga extras untuk menjadi kelompok pendemo pada suatu kantor dan menjadi penari dan penyanyi bersama pada bagian akhir drama (membawakan Theme Song bernuansa riang).

Catatan:
Adapun umur yang tertulis hanya penggambaran usia pada drama tersebut. Usia pemeran tidak harus sama persis dengan usia yang diperankan, melainkan memiliki usia/tampilan yang masih cocok dengan yang diperankan.

Sinopsis

Agam, seorang petani yang hidup di sebuah kampung di Sumatera Utara, menghidupi istri dan ketiga anaknya dengan mengusahakan sawah yang diwariskan bapaknya kepadanya, bersama dengan kedua sahabatnya, Burhan dan Bistok. Akan tetapi, Agam kemudian menjual sawahnya dan memutuskan untuk pindah ke Jakarta bersama keluarganya, meninggalkan Burhan dan Bistok jengkel dengan keputusannya, serta Arma, adiknya yang adalah seorang Pegawai Negeri. Tolu, anak bungsunya, merasa gelisah ketika keluarganya memutuskan untuk pindah ke Jakarta, namun tak bisa berbuat apa-apa dan harus mengucapkan salam perpisahan kepada kedua sahabatnya, Sorta dan Monang.

6 tahun berlalu. Ria, sang istri, memilih menjadi YouTuber masak dan memiliki kehidupan yang sangat berubah dari sebelumnya. Sada, anak pertamanya, menjadi seorang produser film dan memiliki pacar yang adalah aktris terkenal dan sangat digemari banyak orang. Dua, anak keduanya, merupakan lulusan Sarjana Manajemen dan memilih bekerja di perusahaan Agam di bidang marketing. Sedangkan Tolu, yang masih SMA memilih hidup dengan melihat lingkungan sekitar, mengenal kerasnya kehidupan, dan bergaul dengan kedua pengemis cilik dan orang tuanya yang adalah penjaga warung.

Agam, yang selama ini sudah sukses dengan usaha desain interior dan arsitekturnya, dilanda permasalahan besar yang membuat perusahaan-perusahaan konstruksi besar kehilangan kepercayaan kepada perusahaan milik Agam dan membuatnya menjadi merugi besar, sehingga perusahaan menjadi kacau balau, banyak karyawan menjadi protes, hingga mengakibatkan Agam jatuh sakit.

Di saat keluarga ini sedang mengalami kejatuhan, Tolu, si bungsu, merasa keluarganya ini tidak pada jalan yang benar dan meluapkan emosinya di rumah sakit. Tolu mengambil uang ayahnya dan pergi ke kampung dan menemui Arma, namborunya. Arma pun tak setuju dengan perlakuan Tolu sekalipun ia benar, dan berangkat bersama ke Jakarta dan menemui keluarganya. Akhirnya, keluarga ini pun bertobat dan mengerjakan keselamatan melalui perbuatan dan pelayanan mereka kepada gereja dan masyarakat.