Renungan Harian Jumat, 01 September 2023

Bacaan Pagi:Bacaan Sore:
Yeremia 1:11-19Yohanes 11:40-45
Yesaya 51:4
"Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan pasanglah telinga kepada-Ku, hai suku-suku bangsa! Sebab pengajaran akan keluar dari pada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa."

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Tuhan menyampaikan kepada bangsa-Nya supaya memperhatikan suara Tuhan dengan memasang telinga kepada-Nya sebab Tuhan akan memberikan pengajaran dan hukum yang merupakan TERANG untuk bangsa-bangsa. Kita tahu bahwa seluruh bangsa di dunia ini berusaha membangun peradaban yang baik bagi dirinya. Sadar atau tidak sadar, hampir semua hukum dan aturan negara di seluruh dunia ini adalah berdasarkan aturan hukum Tuhan.
Pada masa itu bangsa Israel tengah ditimpa penderitaan akibat dosa dan kejahatan mereka sendiri, sehingga mereka menjalani hukuman berupa pembuangan ke negeri bangsa yang tidak percaya Tuhan Allah yaitu negeri Babel. Di sana mereka baru menyadari betapa tak berharga hidup jauh dari rumah dan dari negeri sendiri, terutama mereka sangat merindukan Jerusalem dan Bait Suci.
Namun di dalam kesengsaraan jiwa bangsa Israel, Nabi Yesaya bernubuat tentang penghiburan Tuhan bagi bangsaNya, yaitu penghiburan yang sejati yang bukan hanya menyangkut kebutuhan jasmani, kemerdekaan badaniah dari penjajahan Babel, tetapi juga keselamatan rohani dan pengampunan atas dosa-dosa mereka. Selama itu mereka merasakan hidup bagai di tengah-tengah kegelapan, tanpa seberkas cahaya, semuanya samar-samar dan tidak jelas. Begitu juga andaikan pengajaran dan hukum Tuhan sebagai suatu cahaya yang menerangi hati dan pikiran manusia tidak ada maka yang terjadi di dunia ini hanyalah kerusakan dan kekacauan semata.
Dalam ayat ini Tuhan menjanjikan apabila bangsa Israel memperhatikan dan memasang telinga mendengar suara Tuhan, maka esok hari TERANG akan menyinari kehidupan mereka. Dengan mereka mendengar pengajaran dan mematuhi hukum Tuhan mereka akan dikembalikan ke negeri mereka di Tanah Perjanjian Israel sehingga mereka bisa kembali beribadah di Bait Allah di Jerusalem.
Demikian juga kita pengikut Kristus harus membuka hati, memperhatikan serta mendengar pengajaran dan aturan Tuhan melalui firman-Nya agar perjalanan hidup kita senantiasa berada di bawah terang kasih-Nya di dunia hingga kita tiba ke Jerusalem yang baru di sorga nanti.

Exit mobile version