Renungan Harian Jumat, 02 Juni 2023

Bacaan Pagi:Bacaan Sore:
Titus 2 : 11-152 Korintus 12 : 1-10
Matius 6 : 3
"Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu."

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Dalam pasal sebelum ini, Kristus memperlengkapi murid-murid-Nya untuk menghadapi berbagai pengajaran dan pendapat yang rusak dari para ahli Taurat dan orang Farisi, terutama penjelasan mereka akan hukum Taurat.Sama seperti kita harus berlaku lebih baik daripada para ahli Taurat dan orang Farisi dengan cara menghindari dosa dalam hati, perzinahan dalam hati, dan pembunuhan dalam hati demikian pula kita harus memelihara dan menjaga ibadah dalam hati. Kita harus melakukan segala sesuatu bedasarkan asas penting yang keluar dari dalam, supaya perbuatan kita itu bisa diterima oleh Allah, dan bukan supaya dipuji oleh manusia. Dalam ayat ini, kita diperingatkan terhadap kemunafikan dalam memberisedekah. Waspadalah akan hal ini. Peringatan yang diberikan kepada kita ini menandakan bahwa perbuatan tersebut adalah dosa.


Memberi sedekah adalah kewajiban yang sangat penting yang harus dijalankan semua murid Kristus, sesuai kemampuan masing-masing. Hal ini diatur dalam hukum alam dan hukum Musa, dan sangat ditekankan oleh para nabi. Orang Yahudi menyebut kotak amal untuk orang miskin sebagai kotak kebenaran. Memang benar, perbuatan amal kita tidak dapat membawa kita ke surga. Namun, tidak kalah benarnya bahwa kita juga tidak dapat masuk surga tanpa berbuat amal, ini adalah ibadah yang murni (Yak 1:27). Memberi sedekah adalah sikap ibadah yang menyatakan kepedulian dan kasih kepada orang-orang yang dipedulikan dan dikasihi Allah.


Ibadah sejati membawa kita lebih rendah hati karena menyadari segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Tuhan. Ibadah sejati pasti berujung pada ucapan syukur dan kesediaan serta tindakan berbagi berkat Tuhan untuk sesama.