Renungan Harian Jumat, 08 Desember 2023

Bacaan Pagi:Bacaan Sore:
Yesaya 63:17-64:32 Korintus 9:8-24
Yohanes 9:4
"Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja."

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

BEKERJA DI DALAM YESUS
Kita sering mendengar dalam bahasa Batak ungkapan , parhaseang tingkim binsan tiur dope ari (pergunakanlah waktumu selagi masih siang hari). Ungkapan ini menunjukkan perlunya menggunakan waktu sebaikbaiknya dalam kehidupan kita. Orang yang tidak memperdulikan waktu akan selalu ketinggalan dan sering disebut dengan sigurbak ulu (malas). Dalam dunia kerja juga orang yang tidak memperdulikan waktu akan sulit memperoleh peningkatan karir yang lebih tinggi.
Hal itu jugalah yang dinyatakan Yesus dalam renungan kita hari ini; Kita harus menegerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang,; akan datang malam, dimana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja. Bekerja sebaiknya dilakukan selagi masih ada waktu jangan ditunda sampai malam ketika tidak bisa lagi bekerja. Pernyataan Yesus ini adalah merupakan jawaban atas pernyataan murid-muridNya ketika mereka bertemu denagn orang buta sejak lahir. Para murid bertanya siapakah yang bersalah, orang tuanya atukah oranbuta tersebut? Yesus menjawab mereka tidak penting siapa yang salah, namun pekerjaan untuk menyembuhkanlah yang terutama. Melakukan kebaikan tidaklah terbatas pada motif atau latar belakang, tetapi keterlaksanaan pekerjaan itulah yang penting. Penyembuhan orang buta itu oleh Yesus menunjukkan kehadiran Kerajaan Allah ditengah-tengah dunia ini.
Sebagai pengikut Yesus Kristus, melalui nats ini kita diharapkan berlomba melakukan kebaikan karena waktu sangat terbatas. Melakukan kebaikan tidak mengharapkan pujian dan penghormatan, tetapi kita melakukannya adalah supaya Kerajaan Allah dapat dilihat oleh orang lain. Hal inilah yang mendorong kita melakukan kebaikan. Pertanyaan bagi kita saat ini adalah, apakah kita menjadi pembawa kesembuhan ditengah kesakitan, atau jangan-jangan kita menjadi pembawa penyakit dan persoalan karena kelakuan kita? Apakah kita membawa kabar sukacita atau pembawa kabardukacita? Serta pertanyaan lain yang menggambarkan pekerjaan Yesus di dunia ini. Amin.

Exit mobile version