Yohanes 15:16a
"Bukan kamu yang memilih Aku."

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Pernahkah anda memikirkan dengan serius bagaimana kita bisa percaya kepada Tuhan dan yakin bahwa pilihan kita itu benar ? Bagaimana proses seseorang bisa mengenal Tuhan dan lalu menyembah-Nya ? Sepanjang masa manusia selalu berusaha mencari Tuhan dan ketika ia mendapatkan sesuatu atau menemukan “seseorang” ia merasa bahwa ia telah menemukan Tuhan sehingga ia menyembahnya. Pertanyaan pentingnya adalah, benarkah yang ditemukan itu Tuhan atau Allah yang sesungguhnya ? Bagaimana itu bisa diterangkan dan dibuktikan ? Bukankah bisa saja seseorang menganggap sesuatu atau seseorang itu Tuhan, padahal bukan ?
Alkitab menyatakan dengan jelas melalui perkataan Tuhan Yesus bahwa bukan manusia yang memilih Allah, namun Allah-lah yang memilih manusia. Sebagai ciptaan Allah yang sudah jatuh ke dalam dosa dan terhilang, tidak mungkin manusia menemukan Tuhan. Bukan ciptaan yang mencari dan menemukan sang Pencipta, tetapi sang Pencipta-lah yang mencari dan menemukan ciptaan-Nya yang hilang. Jika demikian maka sebenarnya kepercayaan atau iman kristen adalah tanggapan atau penerimaan akan pencarian Allah itu. Sampai kini pun Allah tetap mencari manusia yang terhilang dan berbahagialah mereka yang mau menyerahkan diri kepada-Nya.
Bukannya tanpa maksud jika Tuhan memilih kita. Ia memiliki tujuan yang indah dalam hidup kita, yakni agar hidup kita menghasilkan buah, artinya hidup kita berguna bagi orang lain. Sebagaimana pohon diharapkan tidak sekadar berdaun lebat namun menghasilkan buah, demikianlah harapan Allah atas hidup kita. Ia ingin hidup kita bermanfaat dan mendatangkan kegembiraan pada orang lain. Tuhan yang mengutus kita untuk berbuah itu juga akan memberikan kepada kita apa yang kita perlukan, kita dapat meminta kepada Allah melalui atau di dalam nama Tuhan Yesus. Sungguh betapa indah rancangan Allah bagi setiap orang yang bersedia dipilih-Nya.