Renungan Harian Jumat, 18 Agustus 2023

Bacaan Pagi:Bacaan Sore:
Markus 8:22-26Yohanes 11:38-44
Hosea 6:6
"Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran."

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Menjadi persembahan yang hidup
Ayat hari ini mengajarkan dan menekankan tentang pentingnya kasih daripada memberikan persembahan korban atau mengikuti tradisi keagamaan. Ayat ini menyatakan bahwa Tuhan lebih mengutamakan hati manusia yang penuh dengan kasih dan pengorbanan, daripada melakukan persembahan korban yang tidak tulus ikhlas dari hati.
Ayat ini mengajarkan kita bahwa Tuhan menginginkan hubungan yang intim dengan kita, dan hal itu hanya bisa terjadi ketika hati kita penuh dengan kasih dan perngorbanan. Tuhan tidak menginginkan persembahan korban yang hanya dilakukan karena tuntutan tradisi atau kewajiban, tetapi lebih menghargai kecintaan kita kepadaNya dan sesame manusia. Allah lebih menginginkan kasih setia dan pengetahuan tentang diri-Nya daripada korban atau persembahan yang dilakukan secara berulang-ulang tanpa memiliki arti yang sebenarnya. Allah ingin kita memiliki hubungan yang dalamdan berarti denganNya, bukan hanya melakukan tindakan keagamaan yang kosong.
Dalam roma 12:1, karena itu, saudara-saudara demi kemurahan Allah, aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: Itu adalah ibadahmu yang sejati. Persembahan yang diinginkan Tuhan adalah ketika kita mau berdiam di dalam kehendaknya, bukan sekedar berkata-kata, berbuat seturut dengan perintahNya. Amin.