Renungan Harian Jumat, 22 September 2023

Bacaan Pagi:Bacaan Sore:
Yeremia 29:1-14Ibrani 10:32-39
Mazmur 75:2
"Kami bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kami bersyukur, dan orang-orang yang menyerukan nama-Mu menceritakan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib."

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Maya lahir sebagai seorang yang difabel. Ia harus menggunakan kursi roda karena kedua kakinya cacat sejak lahir. Namun, semangat hidupnya tak pernah padam. Ia bahkan mampu menjalankan usaha florist yang cukup sukses di Jakarta. Seseorang pernah bertanya kepadanya, “Apakah kamu tidak merasa malu atau kesal dengan keadaanmu sekarang?” Maya tidak marah mendengar pertanyaan tersebut. Ia malah menjawab sambil tersenyum, “Hidupku berharga di mata Tuhan. Bunga Bakung di taman saja diberi keindahan oleh-Nya, tentu saja Tuhan lebih mengasihiku dibanding Bunga Bakung tersebut, bukan? Jika Tuhan saja mengasihiku, bagaimana bisa aku tidak mengasihi diriku sendiri?”
Sampai sejauh mana kita bisa menyelami keajaiban Tuhan dan kemurahatian-Nya untuk mengasihi,menjaga, menyertai dan turut serta dalam setiap pergumulan hidup kita. Dia setia, adil, penuh kuasa, cinta dan sayang kepada kita, itu semua terimplementasi dari sikap penerimaan dan syukur serta total berserah dalam segala hal. Cerita inspiratif diatas mengajarkan kita tentang bersyukur atau mengucap syukur, bahwa karya serta perbuatan Tuhan kepada kita dalam bentuk apapun pasti mempunyai tujuan yang mulia dan berharga, tidak ada bandingnya atau kita bandingkan dengan pertanyaan yang bersumber dari kedangingan kita, seperti kenapa saya tercipta begini….? Atau kenapa saya tercipta begitu….? Sikap penerimaan kita atas karya dan perbuatan Tuhan adalah sikap bersyukur.
Maka iman percaya kita harus mengartikan bahwa syukur adalah satu cara kita memuji anugerah Tuhan, termasuk memotivasi diri sendiri untuk lebih baik dan tak mengeluh karena kita berharga di mata Tuhan. Seperti bait suatu nyanyian (Indah rencanaMu Tuhan,Di dalam hidupku,Walau ‘ku tak tahu dan ku tak mengerti,Semua jalanMu) (Dulu ‘ku tak tahu, Tuhan,Berat kurasakan,Hati menderita dan ‘ku tak berdaya,Menghadapi semua) (Tapi ‘ku mengerti sekarang,Kau tolong padaku,Kini ‘ku melihat dan ‘ku merasakan,Indah rencanaMu). Mari kita bersyukur dalam segala hal perbuatan Tuhan dan berseru bahwa Tuhan baik.