Renungan Harian Jumat, 29 September 2023

Bacaan Pagi:Bacaan Sore:
Yeremia 38:14-281 Petrus 2:18-25
Pengkhotbah 7:1
"Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran."

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

ISILAH HIDUPMU DENGAN BIJAKSANA

Kitab pengkotbah ini merupakan tulisan Raja Salomo di masa tuanya. Pengkhotbah menekankan tentang pentingnya nama baik: “Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal” (7:1a). Kita pernah mendengar komentar “Apalah arti sebuah nama”. Komentar ini bertentangan dengan Firman Tuhan dalam Alkitab. Amsal mengatakan bahwa nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar (Amsal22:1). Minyak yang mahal melambangkan kejayaan duniawi. Nama yang harum dapat ditetapkan di akhir hidup seseorang.
Ayat “Hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran” (7:1b) tidak menyenangkan hati manusia. Manusia lebih menyukai kelahiran daripada kematian, karena kelahiran membawa kegembiraan hati dan kebahagiaan. Kematian merupakan sesuatu yang menandakan hidup ini fana, sementara, dan terbatas. Hari kematian membawa duka dan kesedihan. Namun Pengkhotbah mengatakan bahwa hari kematian lebih baik daripada hari kelahiran. Mengapa demikian? Sebagai anak Tuhan, kita diingatkan melalui ayat ini untuk kembali merenungkan apa yang akan kita perbuat selama hidup ini. Di saat kita lahir dan kemudian bertumbuh besar, dewasa, menjadi tua, dan akhirnya kita kembali menghadap Tuhan. Mau kita isi apa kehidupan kita ini, mau menjadi seperti orang macam apakah kita? Bagaimana kita harus hidup supaya hidup kita berarti bagi Tuhan dan sesama? Apa yang harus kita tabur supaya menuai yang baik?
Marilah kita bertumbuh di dalam Tuhan, menjadi dewasa dalam iman percaya kita, menjaga hati, perkataan dan tindakan kita supaya berkenan kepada Tuhan. Supaya di saat kematian datang, Orang akan mengenal kita sebagai sosok yang berkarakter yang berkenan kepada Tuhan, nama kita harum serta nama Tuhan dipermuliakan. Amin.