Renungan Harian Kamis, 10 Agustus 2023

Bacaan Pagi:Bacaan Sore:
Markus 7:1-15Kisah Para Rasul 16:25-32
Roma 8:15
"Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa"

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

STATUS KITA BUKAN ANAK BUDAK, TAPI ANAK TUHAN, ANAK RAJA.
Pengikut Yesus Kristus tidak menerima roh perbudakan tapi menerima Roh Kudus yang menjadikan kita anak TUHAN. Itulah yang diajarkan Paulus terkait status orang Kristen terhadap TUHAN. Kita bukan anak budak tetapi diangkat menjadi anak Tuhan, anak-anak Raja. Dua status yang sangat jauh berbeda: Hubungan Tuan dan budaknya ditandai dengan sikap TAKUT pada tuannya. Tuan terkadang akan berbuat kejam terhadap budaknya. Dia cenderung berbuat sesukanya saja. Sementara Hubungan antara anak dan bapa adalah hubungan KEDEKATAN ditandai dengan HUBUNGAN EMOSIONAL YANG SANGAT ERAT. Hubungan orang Kristen dengan Allah di dalam Tuhan Yesus Kritus adalah hubungan anak terhadap BAPA-nya. TUHAN kita bukanlah tuan yang kejam, yang memaksa kita untuk berjerih payah melakukan kehendak dan perintahnya, karena kita takut hukuman; tetap TUHAN kita adalah BAPA MAHA PENGASIH, yang memperlihatkan kepada kita Anugerah dan Kasih KaruniaNya. Dengan kasih sayang Dia memelihara kita; dengan firmanNya yang keras Dia mengajar kita kepada kebenaran; Dengan hukuman, Dia menyadarkan kita akan sakitnya sebuah pelanggaran; dan dengan PENGAMPUNAN-NYA dia tetap memberi kita keselamatan dan kehidupan.
Memang sebelumnya kita adalah budak yang takut kepada Allah karena pembangkangan kita, yaitu takut akan hukuman kutuk. Tetapi setelah menerima dan di dalam Roh Kudus kita diangkat jadi ANAK yang memanggil TUHAN sebagai BAPA. Maka kita memanggil Dia dengan panggilan BAPA,ABBA. Jadi kita bukan anak budak, tetapi kita anak TUHAN, kita anak RAJA, orang-orang yang menerima BERKAT KESELAMATAN. Maka kita layak bersyukur dan berterimakasih pada TUHAN kita: “Terimakasih TUHANKU atas KESELAMATAN-ku, aku masuk ke rumahMu melihat kemuliaanMu.