Renungan Harian Rabu, 18 Januari 2023

Bacaan Pagi:Bacaan Sore:
1 Korintus 1:26-312 Korintus 5:17-21
Hosea 13:4
Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal allah kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku.

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan. Ketika Yakub yang disebut Israel dan keluarganya berangkat meninggalkan tempat tinggal mereka di Bersyeba di Tanah Kanaan dan menuju negeri Mesir jumlah mereka adalah tujuh puluh orang. Mereka berdiam turun-temurun di tanah Mesir selama empat ratus tahun dan ketika meninggalkan negeri perbudakan itu jumlah mereka lebih kurang dua juta orang, mereka menjadi bangsa yang besar. Namun selama di negeri Mesir mereka belum mengenal dan menyembah Tuhan Allah. Lalu Tuhan menyuruh Musa untuk membawa bangsa Israel kembali ke negeri yang sudah dijanjikan Tuhan kepada nenek moyang bangsa itu Abraham, Ishak dan Yakub yaitu Tanah Kanaan. Seperti tertulis dalam Keluaran 20:2, “Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Selama empat puluh tahun dalam perjalanan di padang gurun akhirnya mereka masuk ke Negeri Kanaan, tanah milik bangsa Israel yang sudah ditetapkan Tuhan. Dan mereka menikmati segala berkat dan kemurahan Tuhan di negeri itu, mereka menyembah Tuhan. Namun demikian segala hal kebaikan yang diperbuat Tuhan Allah kepada bangsa itu tidak menjadikan mereka setia kepada-Nya, mereka sering memberontak dan meninggalkan Tuhan, bahkan mereka sering menyembah berhala, hal yang sangat menyakiti hati Tuhan. Oleh karena ketidaksetiaan mereka, seringkali bangsa itu dihukum Tuhan atas perbuatan jahat mereka itu. Namun demikian karena belas kasihan Tuhan lebih besar daripada murkaNya, ketika mereka berseru memohon pengampunan, Tuhan tetap mengampuni mereka. Demikian juga hubungan kita orang per orang kepada TUHAN selalu ada pasang surutnya, ada kalanya kita merasa perlu dekat kepada Tuhan karena kita menghadapi berbagai pergumulan, akan tetapi ada kalanya kita menjauh dari Tuhan dengan berpikir bahwa tidak ada masalah dalam hidup kita. Padahal sejak lahir bahkan sebelum lahir setiap kita manusia adalah dalam perencanaan dan pemeliharaan Tuhan, bagaimana mungkin kita bisa hidup benar tanpa pimpinan Tuhan.

Exit mobile version