Renungan Harian Minggu, 10 Desember 2023

Zakaria 9:9-10
“…Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda…”

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974


Zakaria bernubuat di kalangan Israel setelah bangsa itu kembali dari pembuangan Babel. Sekembalinya dari pembuangan Babel bangsa itu memiliki tugas untuk membangun kembali bait suci yang sudah hancur. Meskipun situasi Yerusalem dalam kehancuran, tetapi Allah tetap mengingat bangsaNya. Allah akan menggenapi janjiNya sekalipun bangsaNya dikenakan hukuman, untuk itulah Allah membawa kembali bangsaNya dan memberi tugas terhadap banhgsaNya untuk membangun bait Allah.
Nama Zakaria berarti Allah mengingat, walaupun Israel dihukum, namun Allah tetap mengingat dan menginginkan bangsaNya untuk sadar dan mendekatkan diri kepada Allah. Zakaria bahkan menyampaikan penggenapan janji Allah yaitu tentang kedatangan Mesias yang dinantikan oleh bangsa Israel. Mesias itu adalah raja yang datang dengan mengendarai keledai, Ia lemah lembut. Zakaria mengajak umatnya untuk bersukacita bahkan bersorak sorai menyambut datangnya raja baru yang dihadirkan Allah. Sang raja yang datang tersebut bukanlah seperti raja dunia yang mengendarai kuda memimpin bangsanya untuk melakukan perang. Melalui kenderaan yang digunakan oleh raja yang dinubuatkan oleh Zakaria jelas raja tersebut berbeda dengan raja dunia. Raja yang akan datang itu adalah lemah lembut dan rendah hati, kehadiranNya jauh dari simbolsimbol kekuasaan yang menindas, Raja yang datang itu memimpin bangsanya dalam damai.Raja yang akan datang itu adil dan jaya, dia akan memimpin bangsanya dengan penuh keadilan menjauhkan tindakan kekerasan tetapi memimpin dengan penuh damai. Raja atau pemimpin yang dibutuhkan oleh suatu bangsa adalah raja yang adil, yang tidak berpihak kepada sekelompok tetapi memperhatikan semua yang dipimpinnya tanpa ada yang di anak tirikan, senantiasa berpihak kepada keadilan. Bahkan raja yang akan datang itu memberikan hidupNya menjadi korban untuk menebus dosa manusia. Raja yang datang itu akan melucuti dan melenyapkan semua peralatanperalatan perang yaitu kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem, busur perang, Dia membawa damai ke dunia ini. Nas ini juga merujuk kepada kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya, Yang akan datang sebagai raja yang akan menghakimi dengan adil semua bangsanya. Dia akan menghakimi semua manusia sesuai dengan perbuatan manusia. Tidak ada yang dapat menutupi perbuatannya dihadapan raja yang adi ini semua akan mendapat sesuai dengan tingkah laku dan perbuatannya. Bila orang yang percaya akan mendapat keselamatan dan orang yang tidak percaya dan jahat akan mendapatkan hukuman kematian yang kekal. Untuk itu sebelum kedatangan raja yang adil tersebut kita sebagai orang yang memiliki kessempatan untuk mendapat keselamatan dan lepas dari hukuman kematian yang kekal marilah kita menyambut raja tersebut ke dalam hati kita dan marilah kita lakukan yang menyenangkan hati raja tersebut yaitu kasih. Amin!.

Exit mobile version