Renungan Harian Minggu, 11 Juni 2023

Matius 9 :18-26

“……Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.”

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974


Minggu ini, kita memasuki Minggu-Minggu Trinitatis yang artinya Allah kita adalah Tritunggal. TUHAN yang hanya satu dalam tiga hakekatNya. Hakekat Allah sebagai Bapa memperlihatkan karya sebagai Pencipta dan Pemelihara hidup kita. Hakekat sebagai Anak memperlihatkan diri sebagai Firman Yang Menjadi Daging; Allah yang menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus menjadi Allah Yang Menebus dan Menyelamatkan umat manusia dari kuasa iblis. Hakekat Allah sebagai Roh, Dialah yang menuntun, mempersatukan umat.


Minggu ini,nats renungan kita memberitakan bahwa Yesus Kristus itu adalah benar-benar Allah yang telah menjadi manusia. Allah yang datang mengunjungi manusia dan memberi keselamatan bagi umatNya. Setiap kehadiran Yesus Kristus memperlihatkan kehadiran Allah dalam kuasaNya. Sedikit dari kehadiran Yesus sebagai Allah yang berkuasa terlihat dari berbagai tanda-tanda mujijat yang telah diperbuatNya. Ada dua keajaiban yang terjadi pada kehadiran Yesus, yaitu: Kesembuhan seorang perempuan yang telah mengalami penyakit pendarahan selama 12 tahun dan bangkitnya dari kematian seorang anak perempuan kepala rumah ibadat. Kehadiran Yesus Kristus dengan semua gambaran tadi memperlihatkan Yesus sebagai PENEBUS dan JURUSLAMAT, yaitu Allah yang datang dalam rupa insan.


Untuk memahami Allah, merasakan hadiratNya dan Merasakan kuasaNya maka yang kita perlukan bukanlah logika atau kepintaran/kejeniusan otak; tetapi mengerti Allah haruslah dengan JALan IMAN atau KECERDASAN IMAN PERCAYA. Itulah yang terjadi kepada kepala rumah ibadat dan perempuan yang sakit pendarahan itu. Mereka mengandalkan imannya, bahwa Yesus adalah TUHAN yang datang menyelamatkan; sehingga mereka mendapatkan keselamatannya. Perempuan penyakit pendaharan pulih dan putrid rumah ibadat bangkit dari kematian.
Mari memahami TUHAN bukan dengan Logika, karena otak manusia tidak dapat menjangkau Allah. Mari fahami TUHAN dengan IMAN PERCAYA, hanya karena imanlah maka kita diselamatkan.