Renungan Harian Minggu, 18 Juni 2023

Keluaran 19 : 1-8

“…Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: “Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan.” Lalu Musapun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN.”

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974


Apa tujuan Allah menyatakan diri-Nya kepada umat Israel di kaki gunung Sinai? Setelah umat merespons perjanjian Sinai secara positif, maka perjanjian itu perlu mendapatkan pengesahan dan penjabaran lebih lanjut.


Penyataan Tuhan ditujukan untuk dua hal penting. Pertama, supaya umat Israel mengenal sungguh-sungguh siapa Allah yang kepada-Nya umat diikat dalam perjanjian. Itu sebabnya, sebelum Tuhan menyatakan diri-Nya kepada mereka, mereka perlu mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Mereka disuruh menguduskan diri dengan menjaga kebersihan tubuh dan tidak bersetubuh . Bukan berarti bahwa tindak persetubuhan merupakan dosa, melainkan supaya tubuh tidak dinajiskan oleh cairan yang keluar sebagai akibat tindakan persetubuhan tersebut . Mereka harus menjaga diri untuk tidak menyentuh apalagi mendaki gunung Sinai karena Allah hendak menyatakan diri-Nya di situ . Intinya Allah yang kudus tidak boleh dihampiri secara sembarangan.


Kedua, supaya umat Israel melihat bahwa Musa adalah orang yang Tuhan pilih sebagai pengantara Allah untuk berbicara dan mengajar mereka mengenai esensi perjanjian Sinai . Hal ini penting karena Musalah yang akan menerima Taurat dan penjabaran detailnya untuk selanjutnya ia ajarkan kepada segenap umat Israel. Ini adalah hak prerogatif Allah dalam memilih hamba-Nya dan semua umat harus menerima penetapan Allah tersebut.
Di dalam Kristus, tidak ada lagi jurang pemisah antara manusia dengan Allah. Sayang, kadang kita memperlakukan Allah dengan sembarangan. Dia tetap Allah yang kekudusan-Nya tidak boleh disepelekan. Mari periksa sikap ibadah kita. Adakah sikap hormat dan khidmat dalam ibadah? Atau malah kita memikirkan dan melakukan hal lain, bercakap-cakap misalnya. Motivasi kita beribadah pun harus diperiksa ulang, apakah karena Dia yang layak disembah atau sebenarnya kita sedang mengharapkan berkat-Nya semata.


Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: “Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan.” Lalu Musapun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN.

Exit mobile version