Renungan Harian Minggu, 21 Mei 2023

2 Samuel 22 : 1-7

“Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berseru. Dan Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong masuk ke telinga-Nya.”

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974


Pengalaman adalah guru yang paling baik dalam hidup dan bukan hanya guru tetapi sekaligus suatu kesaksian yang dapat memberi dorongan kepada orang lain agar orang lain ikut juga merasakan dan mempercayai serta menghayati dalam hidupnya. Seperti Daud pada nas ini yang merasakan bagaimana Tuhan melepaskan dirinya dari musuh dan dari tangan Saul. Dengan kekuatan maupun dengan usahanya untuk melepaskannya tak mungkin sebab musuhnya sudah mengepung dirinya. Ketika Saul mengejar Daud dia melarikan diri sampai ke kota Gat dan di hadapan raja Akhis dia berpurapura gila sehingga dia bebas dan selamat dari raja Akhis (1 samuel 21). Demikian juga dia diselamatkan Tuhan dari tangan Saul yang telah membencinya karena dia telah menggantikan Saul menjadi raja Israel. Dia selamat dari cengkraman musuh-musuhnya sebab Tuhan melindungi dirinya.
Dari pengalaman Daud dalam hidupnya dia menyanyikan nyanyan syukur kepada Tuhan yang sekaligus pengakuan dirinya terhadap Tuhan. Daud mengaku bahwa Tuhanlah bukit batu kubu pertahanannya dan penyelamat dirinya. Hanya Tuhan tempat dia berlindung, perisai dan benteng serta tanduk keselamatannya , Tuhan menyelamatkan dari kekerasan, terpujilah Tuhan. Dari pengakuan Daud ini kita dapat simak bahwa tidak ada yang dapat menyelamatkannya dan tidak ada yang dapat menolong dia dari beban pergumulannya, kita dapat memetik pelajaran dari nyanyian yang diserukan Daud ini, yaitu siapakah ysng dapat kita jadikan sebagai pelindung, benteng pertahanan hidup kita, hanyta Tuhan yang layak kita jadikan pelindung kita. Jika kita meminta bantuan perlindungan kepada teman atau sahabat atau yang kuat bisa saja kita diberi bantuan perlindungan tetapi belum tentu kita akan kuat dan bisa saja kita akan dibebani oleh pertolongannya, karena kita telah berhutang budi padanya. Daud menyanyikan nyanyiannya, sebagai buah dari seruannya kepada Tuhn dan Tuhan menjawab seruannya.


Hidup kita tidak pernah lepas dari beban pergumulan, Siapakah yang dapat kita jadikan pelindung dan benteng hidup kita, hanya Tuhan yang dapat kita jadikan sebagai pelindung dan benteng hidup kita. Tuhan akan mendengar seruan kita yang kita sampaikan kepada Dia. Tuhan akan bersegera menolong dan menyelamtkan kita. Musuh kita yang utama saat ini adalh iblis yang, kita sendiri tidak sanggup menghadinya, tetapi bila kita menjadikan Tuhan pelindung kita dan berseru kepadaNya kita akan diselamatkan. Hendaklah kita mempercayakan hidup kita ke tangan Tuhan dan senantiasa berseru kepad Tuhan supaya kita selamat dalam hidup ini. Amin!

Exit mobile version