Renungan Harian Minggu, 24 September 2023

Kejadian 8:15-22

“…. Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan…..”

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974


Setelah air bah surut, Nuh tida segera keluar karena belum diperintahkan oleh Allah, namun setelah berhari-hari di dalam bahtera, akhirnya Allah memberitahukan Nuh untuk keluar dari bahtera bersama-sama dengan segala isi bahtera tersebut. Setelah keluar dari Bahtera Nuh memutuskan untuk membagun sebuah mezbah dan membakar korban persembahan kepada Allah, dan ketika Allah mencium bau korban bakaran tersebut, Dia berjanji ntuk tidak melakukan hal yang sama untuk menghukum manusia. Dalam nats renungan ini, kita dapat melihat kasih Allah yang sangat luarbiasa, dalam peristiwa air bah, Tuhan tidak membiarkan semua makhluk ciptaan-Nya untuk binasa, dia memilih nabi Nuh untuk memulai kehidupan yang baru. Selain itu, Allah juga berjanji untuk tidak menghukum makhluk ciptaan-Nya dengan cara yang sama. Kedua hal tersebut menunjukkan kasih Tuhan yang sangat besar kepada makhluk ciptaan-Nya.
Dalam kehidupan ini, apakah kita sudah hidup untuk Taat akan kehendak Tuhan? apabila kita sudah taat, namun mengapa kita ketika sedang mengalami pergumulan kita banyak mengeluh, bahkan ada yang tidak mempercayai Tuhan lagi? pada saat kita mengalami pergumulan dan tetap taat kepada Tuhan, maka Tuhan akan melindungi kita, sebab Tuhan sangat mengasihi kita umat-Nya. Tentunya kita juga harus merespon kebaikan Tuhan, yaitu dengan memuji nama-Nya, dan menaati diri-Nya. Ketika kita sudah merespon maka hal itu akan kita tunjukkan melalui kehidupan kita. Amin