Renungan Harian Minggu, 28 Mei 2023

Yohanes 20:19-23

“Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”.”

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974


Sering kita mendengar ada pelarangan beribadah dan pendirian rumah ibadah, sehingga ada jemaat Kristen harus beribadah sembunyi-sembunyi karena takut.
Tekanan, pengusiran dan penganiayaan terhadap orang yang beribadah sering dialami dan yang lebih parah lagi adanya penolakan mendirikan rumah ibadah atau membongkar rumah ibadah yang telah atau sementara dibangun.
Pemimpin agama Yahudi sangat membenci Yesus Kristus dan murid-murid-Nya. Setelah Yesus Kristus disalib dan mati, murid-murid-Nya lari bersembunyi karena takut ancaman pemimpin agama Yahudi. Mereka berkumpul di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci.
Yesus Kristus datang secara ajaib berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu.” (eirene humin). Ungkapan salam saat berjumpa dengan orang lain atau sahabat/teman dalam keadaan aman, damai, tenang tanpa gangguan.


Yesus Kristus menunjukkan bekas-bekas luka di tangan dan lambung-Nya untuk membuktikan kepada murid-Nya, bahwa benar Ia adalah Yesus Kristus yang telah disalibkan dan mati namun sudah bangkit.


Melihat kenyataan tersebut para murid bersukacita (bersuka hati; bergirang hati). Berjumpa dengan Yesus Kristus yang bangkit mengubah ketakutan menjadi sukacita.