Renungan Harian Minggu, 29 Januari 2023

Bacaan Pagi:Bacaan Sore
Ayub 12:13-25
12:13 Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian.
12:14 Bila Ia membongkar, tidak ada yang dapat membangun kembali; bila Ia menangkap seseorang, tidak ada yang dapat melepaskannya.
12:15 Bila Ia membendung air, keringlah semuanya; bila Ia melepaskannya mengalir, maka tanah dilandanya.
12:16 Pada Dialah kuasa dan kemenangan, Dialah yang menguasai baik orang yang tersesat maupun orang yang menyesatkan.
12:17 Dia yang menggiring menteri dengan telanjang, dan para hakim dibodohkan-Nya.
12:18 Dia membuka belenggu yang dikenakan oleh raja-raja dan mengikat pinggang mereka dengan tali pengikat.
12:19 Dia yang menggiring dan menggeledah para imam, dan menggulingkan yang kokoh.
12:20 Dia yang membungkamkan orang-orang yang dipercaya, menjadikan para tua-tua hilang akal.
12:21 Dia yang mendatangkan penghinaan kepada para pemuka, dan melepaskan ikat pinggang orang kuat.
12:22 Dia yang menyingkapkan rahasia kegelapan, dan mendatangkan kelam pekat pada terang.
12:23 Dia yang membuat bangsa-bangsa bertumbuh, lalu membinasakannya, dan memperbanyak bangsa-bangsa, lalu menghalau mereka.
12:24 Dia menyebabkan para pemimpin dunia kehilangan akal, dan membuat mereka tersesat di padang belantara yang tidak ada jalannya.
12:25 Mereka meraba-raba dalam kegelapan yang tidak ada terangnya; dan Ia membuat mereka berjalan terhuyung-huyung seperti orang mabuk."

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Ayub adalah seorang tokoh Alkitab yang terkenal dengan sikapnya saleh jujur, dan setia kepada Allah. Di tengah-tengah penderitaan yang dialaminya tidak menggoyahkan imannya kepada Allah. Kisah Ayub ini diceritakan dalam kitab Ayub. Kitab Ayub digolongkan kedalam kitab hikmat yang membahas mengenai masalah penderitaan orang saleh. Dalam nats renungan ini, ditengah-tengah penderitaan yang dialaminya dengan keyakinan yang dimilikinya mengatakan “Pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian” (ayat 13). Ayub ingin menunjukkan bahwa Allah mengetahui apa yang terbaik bagi kita, Dialah yang penguasa diatas segalanya dan pemilik hikmat tertinggi. Allah mengerti terhadap penderitaan yang dihadapi oleh hamba-Nya.

Dalam kehidupan ini, tentunya kita mengalami pergumulan kita masing-masing, dan banyak peristiwa-peristiwa yang tidak terduga yang kita alami. Untuk menghadapi peristiwa tersebut kita harus bersandar kepada Allah agar kita mampu menghadapi pergumulan-pergumulan tersebut. mengapa kita  harus bersandar kepada Allah? karena Ia adalah penguasa atas segalanya, dan pemiliki hikmat sehingga dia mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Pergumulan-pergumulan tersebut tidak menjadi alasan untuk menjauh dari Allah, namun kita dapat semakin mendekat kepada Allah. Nats ini juga ingin menunjukkan kepada kita bahwa manusia memiliki keterbatasan sehingga tidak perlu untuk bersikap tinggi hati.

Ayub menjadi teladan bagi kita, jadi marilah kita hidup bersandar kepada Tuhan dengan menaati firman-Nya, sebab Dialah pemilik hikmat, kuasa, dan pengertian di atas segalanya. Amin.