Renungan Harian Sabtu, 11 November 2023

Bacaan Pagi:Bacaan Sore:
Yeheskiel 34:11-162 Korintus 8:1-24
Amsal 19:22
"Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong."


Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Polikarpus seorang tokoh gereja dan murid rasul Yohanes. Keteguhannya mempertahankan dan membela kebenaran patut diacungi jempol. Saat melayani di Smirna, keteguhan iman dan kesetiaan-Nya pada kebenaran terbukti melalui sikap tegasnya dan sikap terang-terangannya dalam menentang aliran-aliran sesat. Polikarpus setia meninggikan panji Kristus, sehingga saat ia ditangkap dan diiming-imingi bakal dibebaskan dari hukuman mati jika menyangkal Kristus dan mengutuk Kristus, dengan lantang ia berkata, “Aku telah melayani Kristus selama 86 tahun dan belum pernah sekalipun ia berbuat jahat kepadaku. Bagaimanakah aku dapat mengutuk Kristus, Juruselamatku?” Kesetiaannya pada Kristus membuatnya rela dibakar dan mati syahid.
Tuhan menghendaki agar kita memiliki kesetiaan. Setia dalam segala hal. Untuk mencapai perkara-perkara besar dan menikmati janji-janji Tuhan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan sebuah usaha keras dan perjuangan. Namun semuanya itu berawal dari hal-hal yang kecil/sederhana, dan dari situ akan terlihat apakah kita setia atau tidak. Bagi Tuhan tidaklah sulit untuk memberkati kita, tetapi Dia ingin melihat sejauh mana kita setia kepadaNya. Tuhan Yesus telah memberi teladan kepada kita. Meski harus mengalami penderitaan, kesetiaanNya terhadap Bapa tidak pernah berubah, bahkan Ia rela mati di atas kayu salib bagi keselamatan manusia.
Masih adakah kesetiaan dalam diri kita di tengah-tengah dunia yang semakin bengkok hati? Milikilah kesetiaan sebab hal itu akan membuat kita memegang teguh kebenaran, bertanggung jawab dalam pelayanan maupun pekerjaan, bahkan menjalani kehidupan dalam keluarga. Jika kita setia, Tuhan pun akan menyatakan kesetiaan-Nya dalam segala aspek hidup kita.