Renungan Harian Selasa, 07 November 2023

Bacaan Pagi:Bacaan Sore:
2 Korintus 10:12-18Lukas 22:31-37
Yeheskiel 39:7
"Dan Aku akan menyatakan nama-Ku yang kudus di tengah-tengah umat-Ku Israel dan Aku tidak lagi membiarkan nama-Ku yang kudus dinajiskan, sehingga bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Yang Mahakudus di Israel."

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Saudara/i yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, pernah kita merasakan yang namanya di khianati? Baik dari orang terdekat kita bahkan orang-orang yang disekeliling kita? Jika pernah bagaimana rasanya? Dalam perikop ini kita akan melihat bahwasanya penghianatan adalah hal yang sangat menyakitkan, dimana banyak orang yang menyimpan amarah bahkan dendam dalam hidupnya, karena sebuah penghianatan. Akibatnya, banyak orang tak mau lagi bertegur sapa, tak mau mempunyai hubungan apapun bahkan untuk sekedar melihat wajahnya saja pasti sudah merasa malas. Dan inilah juga yang ingin kita lihat, bagaimana Israel juga menghianati Tuhan, mereka memberontak dan tidak mempercayai Tuhan. Lalu yang menjadi pertanyaan untuk kita adalah apakah Tuhan dendam? Dan apakah Tuhan menyimpan amarah? Ya benar, Tuhan memang marah akan tetapi setelah itu Dia mengampuni Israel bangsa pilihannya itu, dan tidak menyimpan kesalahan mereka dan tidak mendendam. Inilah juga yang boleh kita lihat dari Yehezkiel 39:28-29 juga yang menyatakan bahwa “Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allah mereka yang membawa mereka ke dalam pembuangan ditengah-tengah bangsa dan mengumpulkan mereka kembali di tanahnya dan Aku tidak membiarkan seorang pun dari padanya tinggal di sana.” Ini menyatakan bahwa Allah senantiasa memberkati dan menolong bangsa Israel sekalipun Israel menghianati Allah.
Untuk itu saudara/i yang terkasih kalimat yang menyatakan “Aku tidak lagi menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, kalau Aku mencurahkan Roh-Ku ke atas kaum Israel.” Belas kasihan Allah itu ada dan kiranya boleh menjadi teladan bagi kita yang kita berlakukan untuk semua orang dalam kehidupan kita. Memang mengampuni itu tidak mudah, namun kita jangan pernah mengingkari kuasa Tuhan dalam kehidupan kita. Akan tetapi Roh Kudus selalu senantiasa menolong kita untuk memiliki hati yang mengampuni. Jadi seberat apapun dan sejahat apapun seseorang melakukan penghianatan tetaplah meminta pertolongan kepada Tuhan agar Dia senantiasa terus menolong kita, sekalipun kita dipenuhi oleh dendam dan amarah. Agar Dia senantiasa yang memberikan kepada kita hati yang lemah lembut dan bijaksana dalam mengampuni setiap orang yang pernah melakukan kesalahan kepada kita.
AMIN