Renungan Harian Selasa, 08 Februari 2022

Bacaan Pagi:Bacaan Sore:
1 Korintus 9:24-27Yohanes 8:31-36
Yakobus 3:18
Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Ayat ini merupakan bagian dari perikop yang diberi judul hikmat yang dari atas. “Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.” (ayat 17 ), ini menjadi ciri-ciri orang yang memiliki hikmat dari Tuhan. Dalam kehidupan sehari-hari orang Kristen harus lah manampakkan hikmat yang dari Tuhan dalam relasinya dengan sesama manusia. Bagaimana kita menjalin hubungan dengan sesama kita haruslah dapat dirasakan oleh orang lain. Seperti apa kita dikenal oleh teman kita, tetangga kita, apakah mereka dapat merasakan hubungan yang mendatangkan kenyamanan atau malah permusuhan. Ini menjadi bahan evaluasi kita untuk mengetahui apakah himat Tuhan mengusai diri kita dalam relasi dengan sesama. Relasi yang murni, tanpa maksud -maksud tersembunyi, pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan, dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.

Tahun ini yang menjadi tema pelayanan di HKBP adalah TAHUN KESEHATIAN. Ini menjadi tantangan bagi seluruh kompenen yang ada didalam gereja, mulai dari kesehatian pendeta dengan pendeta, kesehatian pendeta dengan parhalado, kesehatian pendeta dengan jemaat, kesehatian sesama parhalado, kesehatian antara parhalado dengan jemaat, kesehatian diantara jemaat itu sendiri. Semuanya ini bisa terjadi jika hikmat Tuhan menjadi penentu dalam membangun hubungan itu satu sama lain. “Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengaakan damai.” Dan jika semua komponen yang ada di dalam gereja berlomba-lomba menaburkan kebenaran dalam damai, maka kesehatian dalam jemaat akan terbangun dengan baik