Bacaan Pagi:	Bacaan Sore:
Markus 9:2-13	2 Korintus 5:6

Ayub 5:8
"Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah, dan kepada Allah aku akan mengadukan perkaraku"

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

---

Fokus cerita kitab Ayub adalah pada pertanyaan “Mengapa orang tak bersalah menderita?” Ayub adalah orang setia yang harus bergumul karena kehilangan keluarga, rumah, dan kekayaannya. Dalam kesedihan dan kekecewaannya, ia berseru mencari jawaban, dan Tuhan menanggapinya.
Teman-teman Ayub mempunyai keyakinan yang sama tentang kekuasaan Tuhan. Itu sebabnya, teman Ayub, beranggapan bahwa musibah yang menimpa Ayub memang merupakan rancangan Tuhan dan bukan sesuatu yang terjadi diluar kehendak-Nya. Semua nasihat teman ini benar, tetapi hal itu tidak menjawab pergumulan Ayub.
Kehidupan yang kita alami saat ini sering terpacu untuk mencari hal-hal yang kita perlukan dalam menunjang kebutuhan kita sehari-hari, baik itu untuk kepentingan anak maupun untuk hal lainnya. Dalam nas ini, bagaimana Ayub yang begitu menderita dan bagaimana istri dan teman-temannya mempersalahkan Tuhan. Ayub tidak menyalahkan Tuhan akan musibah yang menimpa diri dan keluarganya. Sebab apa yang dialami Ayub bukanlah hukuman dari Tuhan. Benar Ayub menderita tetapi penderitaan dan pencobaan Ayub atas seijin Tuhan. Tuhan tahu bahwa Ayub hidup kudus dan tak bercela dimata Tuhan, tentu ada rancangan yang luar biasa yang akan diberikan Tuhan kepada Ayub sehingga dia di ijinkan Tuhan untuk dicobai kesetiaannya.
Dari kisah ini, kita belajar beberapa hal penting mengenai pemahaman Kristen tentang penderitaan. Kristen harus belajar untuk tidak melihat penderitaan dari satu sudut pandang saja. Selama Kristen berada di dunia, maka kemungkinan kita akan mengalami penderitaan, itu bukan karena dosa atau salah kita. Sebagai Kristen harus menentukan sikap yang tepat ketika mengalami penderitaan yaitu menyerahkan diri kepada Tuhan, mohon kekuatan untuk mengerti makna yang terkandung di dalamnya.