Galatia 2:20
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Kita sering menduga bahwa kita adalah makhluk bebas atau makhluk independent yang dalam menjalani hidup kita ini tidak bergantung atau tidak dapat dipengaruhi oleh apapun, termasuk ketika kita memperoleh keselamatan dalam Kristus, di mana kita sering mengira kita memang layak untuk diselamatkan dan itu adalah karena pilihan dan keberadaaan kita sendiri.

Hal tersebut tidak terjadi pada diri Rasul Paulus. Rasul Paulus sangat menyadari menyadari bahwa ia bisa memiliki hidup karena Allah yang memberikan hidup tersebut melalui karya Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu ia sekarang hidup oleh iman didalamNya.

Pengakuan Rasul Paulus ini menggambarkan kerendahan hati  orang percaya, yang menyadari bahwa ia hanya bisa diselamatkan oleh Tuhan Yesus dan hal tersebut bukanlah karena apa yang ia lakukan atau karena ketaatannya, namun semata-mata karena kasih Allah kepadanya. 

Karena itu marilah kita menyadari dan mengakui hal yang sama, bukan hanya melalui kata-kata kita, namun juga melalui hidup kita. Karena seringkali kita merasa berhak atas keselamatan dalam Tuhan Yesus karena pemahaman kita atau karena kebaikan atau ketaatan kita, dan merasa berhak untuk menghakimi orang lain yang menurut kita masih belum hidup dalam kebenaran.

Biarlah melalui pengakuan Rasul Paulus ini kita semakin diteguhkan bahwa kita semata-mata dibenarkan karena kasih karunia Allah dan marilah kita hidup dalam iman kepadaNya.