Renungan Harian Senin, 30 Januari 2023

Bacaan Pagi:Bacaan Siang:
1 Korintus 5:9-13Galatia 4:4-6
1 Tawarikh 29:11
Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Kini Daud mengarahkan perhatiannya pada Allah yang telah menyukseskan persiapan pembangunan Bait Suci. Di depan seluruh jemaah, Daud memuji Allah karena segala hal yang telah diberikan-Nya bagi Daud. Daud juga meminta berkat Ilahi bagi generasi-generasi selanjutnya. Ada 3 bagian di dalam puji-pujian ini.

Pertama, Daud memulainya dengan rangkaian pujian bagi Allah. Allah harus dipuji dari kekal sampai kekal karena Ia begitu baik kepada Daud. Lalu, Daud juga menjelaskan mengapa Allah layak dipuji. Allah adalah Allah yang memiliki kejayaan, kehormatan, dst. Pengungkapan ini menunjukkan antusiasme Daud mengingat apa yang telah Allah lakukan di langit dan di bumi . Allah juga dipuji karena kedaulatan-Nya yang dinyatakan melalui kerajaan Israel. Segala kemakmuran dan kesejahteraan berasal dari Allah yang adalah penguasa segala sesuatu. Proses pemulihan sepenuhnya adalah anugerah Allah bagi mereka yang setia kepada-Nya. Bagian ini ditutup dengan ucapan terima kasih kepada Allah dan pujian kepada nama-Nya yang mulia.

Kedua, kekaguman Daud kepada Allah juga didasarkan atas pengenalan akan kerendahan dirinya sendiri. Ia menyadari bahwa segala sesuatu berasal dari Allah. Daud menyamakan dirinya sebagai orang asing  yang biasanya adalah tuna wisma dan bergantung sepenuhnya pada kebaikan orang-orang lain. Meskipun Daud sudah aman di tanah Israel, ia dan rakyatnya tetap perlu bersandar kepada Allah sebagaimana nenek moyang mereka di padang gurun. Demikian juga, pembangunan Bait Suci sepenuhnya adalah anugerah Allah.

Ketiga, Daud berdoa untuk masa depan kerajaan Israel. Doa ini dimulai dengan masalah ketulusan hati dan komitmen yang penuh, yang ditunjukkan dengan sukacita dan kerelaan hati. Daud meminta agar sikap hati ini terpelihara sehingga ia dan rakyatnya setia kepada Allah selamanya. Kemudian, Daud juga meminta agar Salomo pun memiliki sikap hati yang sama, setia di dalam membangun rumah Allah. Hanya dengan ketulusan hatilah pekerjaan Salomo akan dapat diselesaikan.